Tatar Chandra Resmi: Pusat Batik Eksklusif dan Berkelas

Tatar Chandra Resmi, situs resmi tatar sunda yang menyajikan informasi seputar budaya, kesenian, adat istiadat, sejarah, dan pariwisata Tatar Sunda.
Tatar Chandra Resmi: Pusat Batik Eksklusif dan Berkelas

Tata Cara Resmi Tatar Sunda

Tatar Sunda memiliki tata cara resmi yang telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari adat istiadat masyarakat Sunda. Tata cara resmi ini meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari kelahiran, pernikahan, kematian, hingga pergaulan sosial. Berikut penjelasan rinci mengenai tata cara resmi Tatar Sunda:

Kelahiran

Ketika seorang anak lahir dalam keluarga Sunda, terdapat beberapa tata cara yang harus dilakukan. Pertama-tama, anak tersebut akan diadzani dan diiqamati oleh seorang tokoh agama atau orang tua yang paham agama. Kemudian, anak akan diberi nama yang mengandung doa dan harapan orang tua. Nama tersebut biasanya diambil dari tokoh-tokoh agama, pahlawan, atau orang yang dihormati dalam masyarakat Sunda.

Setelah diberi nama, anak akan dikhitan atau sunat jika laki-laki. Acara khitanan biasanya dilakukan saat anak memasuki usia 12-14 tahun dan digelar secara sederhana dengan mengundang keluarga dan kerabat dekat.

Pernikahan

Pernikahan dalam adat Sunda disebut dengan serah-terima. Sebelum melaksanakan pernikahan, kedua belah pihak keluarga akan melakukan panggih atau pertemuan untuk membahas rencana dan biaya pernikahan. Pernikahan biasanya dilangsungkan di rumah mempelai wanita dan dihadiri oleh seluruh keluarga dan kerabat.

Acara pernikahan terdiri dari beberapa tahapan, antara lain: saweran (menebarkan uang receh), bubuka (mempersilakan tamu masuk), ngariung (berkumpul), tukang doa (doa bersama), sahur (makan bersama), dan sungkeman (meminta doa restu kepada orang tua).

Kematian

Ketika seseorang meninggal dunia, terdapat beberapa tata cara yang harus dilakukan dalam adat Sunda. Pertama-tama, jenazah akan dimandikan dan dikafani oleh keluarga dan kerabat terdekat. Kemudian, jenazah akan dishalatkan dan dikebumikan di tempat pemakaman umum.

Setelah pemakaman, keluarga akan menggelar acara tahlilan selama tujuh hari berturut-turut untuk mendoakan arwah yang meninggal. Acara tahlilan biasanya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan tetangga sekitar.

Pergaulan Sosial

Dalam pergaulan sosial, masyarakat Sunda memiliki tata cara yang menjunjung tinggi sopan santun dan keselarasan. Ketika bertemu dengan orang yang lebih tua atau dihormati, masyarakat Sunda biasanya akan memberi salam dengan cara sampurasun atau salam sareng. Mereka juga akan mempersilakan orang yang lebih tua untuk duduk terlebih dahulu.

Dalam percakapan, masyarakat Sunda cenderung menggunakan bahasa yang halus dan tidak frontal. Mereka juga menghindari penggunaan kata ganti orang pertama seperti "aku" atau "gue" dan menggantinya dengan kata ganti yang lebih sopan seperti "abdi" atau "urang".

Penutup

Tata cara resmi Tatar Sunda merupakan bagian penting dari adat istiadat masyarakat Sunda. Tata cara ini telah diwariskan secara turun-temurun dan masih dipraktikkan hingga saat ini. Mempelajari dan memahami tata cara resmi Tatar Sunda akan membantu kita dalam memahami budaya dan tradisi masyarakat Sunda.